Rabu, 15 Juni 2011

Rintihan Baghdad

      Tahun-tahun kekacauan terjadi di Alexandria dimana setiap darwish kehilangan kesabaran, mutiara dari langit telah ditarik dari bumi dan kesdihan semua orang telah menuju ke cakrawala.

     Tidak ada binatang liar, unggas, ikan maupun semut
     yang tidak mmenampakkan kesedihan
     karena keluh kesah mereka tidak pernah menyentuh langit
     sebuah keajaiban jika asap yang menyelimuti hati manusia
     tidak menguap untuk membentuk awan dan menurunkan hujan

    Pada jaman itu terdapat seorang banci. Aku berpesan kepada teman-teman agar jangan menghinanya, karena itu bukan kelakuan yang baik, lagi pula dihadapan petinggi kerajaan.

   Sebaliknya akan tidak tepat dan mengabaikan jika tidak memperkenalkan segala sesuatu tentang dia karena akan menganggapnya sebagai kelalaian dari pembawanya. Maka dengan singkat aku menggambarkan tentang dia dengan dua hal karena sedikit menandakan banyak dan segamggam adalah contoh dari muatan seekor keledai.

Jika seorang dari tatar membunuh banci tersebut
Tatar tersebut jangan sampai dibunuh saat kembali.

Berapa lama dia akan menjadi, ibaratnya seperti jembatan Baghdad
Dengan air yang mengalir di bawahnya dan orang di punggungnya?

       Orang seperti itu, sebagian adalah seperti perumpamaan yang kau dengar tadi, memiliki kekayaan tak ternilai di tahun ini, membagikan perak dan emas kepada semua yang membutuhkan dan menyiapkan jamuan untuk para pengembara. Serombongan Darwish yang tertimpa kesusahan telah hampir putus asa hampir ingin menerima kebaikannya dan meminta pendapatku tentang dia, tetapi aku memukul kepalanya dan berkata,
  Seekor singa tidak akan memakan
  Makanan yang telah dimakan anjing separuhnya
  Meskipun dia akan mati kelaparan dalam perburuannya.
  Meskipun menjadi kaya dalam kemakmuran dan harta benda seperti Feridoun
  Seorang yang papa diyakini tidak mempunyai apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar